WELCOME TO "JASMERAH BLOG"

Sabtu, 03 Oktober 2009

ARKEOLOGI

Siswa SMA/MA Lakukan Penggalian
Sabtu, 19 Juli 2008 | 03:00 WIB

Para siswa dari SMA 10, SMA 5, SMA 4, SMA 16, dan Madrasah Aliyah Negeri 1 di Palembang mengadakan penggalian arkeologi di sekitar Situs Makam Ki Gede Ing Suro. Kegiatan yang diselenggarakan Balai Arkeologi Palembang untuk mengisi liburan sekolah itu dilakukan selama delapan hari, mulai Sabtu (12/7) sampai Sabtu (19/7).

Menurut guru Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Kemas Ari, sebelum memulai penggalian para siswa mendapat materi tentang ilmu arkeologi. Penggalian dilakukan di bidang tanah seluas 30 meter x 30 meter. Tanah tersebut dibagi menjadi lima kelompok masing-masing berukuran 6 meter x 30 meter.

”Kami menggali dengan sistem ’lot’ atau berlapis seluas 2 meter x 2 meter dengan kedalaman setiap lapisan 10 sentimeter. Setiap hari kami menggali satu lapisan,” kata Kemas Ari. Setiap kelompok menemukan sedikitnya 20 sampai 100 kepingan gerabah, keramik, bahkan menemukan struktur bata. ”Sepintas, kepingan itu berasal dari keramik asal China, Thailand, dan Vietnam. Sekarang belum bisa ditentukan usianya,” kata Kemas Ari.

Mengasyikkan

Kegiatan serupa pernah dilakukan tahun lalu di Situs Bumiayu, Kabupaten Muara Enim. Menurut penuturan para peserta, kegiatan penggalian sangat menyenangkan, apalagi dilakukan bersama teman sebaya dari sekolah lain.

Andala (17), siswa SMA 4, mengatakan merasa senang karena sekarang mengetahui cara penggalian dengan ilmu arkeologi. Andala mengaku bisa menularkan pengetahuannya itu kepada teman-temannya. ”Capeknya tak terasa karena dilakukan bersama-sama. Semakin dalam menggali, semakin banyak temuan,” kata Andala.

Menurut Riska (15), siswi MAN 1, kelompoknya menghadapi kesulitan karena lokasi penggalian kelompoknya mengeluarkan air. Setiap kelompok terdiri dari tiga siswa dan seorang guru. Ada siswa yang bertugas menggali, membersihkan, dan membuat catatan. ”Awalnya saya tidak tertarik, tetapi ternyata di dalam tanah ditemukan berbagai benda. Kelompok kami menemukan sekitar 100 kepingan benda. Saya dan teman-teman merasa takjub,” kata Riska.

Sebelum mencoba melakukan penggalian sungguhan, Riska dan teman-temannya hanya menyaksikan pekerjaan para arkeolog melalui film. ”Sebagai guru sejarah, saya mendukung kegiatan ini. Para siswa dan guru mendapat pengetahuan baru tentang arkeologi,” kata Kemas Ari.
(Sumber : http://cetak.kompas.com/WAD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar